Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Teori-Teori Organisasi Yang Pernah Ada Dan Berlaku Beserta Sejarah Dan Perkembangaanya Hingga Sekarang

Written By batlax on Wednesday, October 17, 2012 | Wednesday, October 17, 2012

Suatu teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi biasa disebut dengan teori organisasi. Salah satu masalah yang dapat dikaji dalam suatu teori organisasi adalah bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membicarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal tersebut dikemukakan oleh seorang ahli yang bernama Lubis dah Husein pada tahun 1987. Ruang lingkup teori organisasi. 1. TEORI ORGANISASI KLASIK Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu : a. Teori birokrasi : dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. b. Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika. c. Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. 2. TEORI ORGANISASI NEOKLASIK Teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg. Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut: a. Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan. b. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi. c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak. 3. TEORI ORGANISASI MODERN Teori modern ditandai dengan ahirnya gerakan contingency yang dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif organisasi sebagai suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan