Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Cara Menghindari Rasa Gugup Saat Wawancara

Written By batlax on Saturday, January 26, 2013 | Saturday, January 26, 2013

Rasa nervous atau gugup ketika wawancara merupakan hal lumrah yang dialami oleh setiap orang, sekalipun orang tersebut sudah sering mengikuti interview. Padahal, rasa nervous ini ternyata menjadi suatu parameter ketertarikan seseorang terhadap sesuatu.

Demikian disampaikan PR Manager The Body Shop Indonesia Ratu Ommaya dalam bincang-bincang mengenai tips sukses menembus wawancara kerja.

"Nervous ada itu bagus karena menunjukkan ada antusiasme terhadap pekerjaan atau even tersebut. Yang penting bagaimana kita bisa menguasai diri dan keadaan. Dengan sering apply jadi terbiasa menghadapi interview," ungkap Maya di Coffee Toffee Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/11/2012).

Pada acara besutan Perhumas Muda itu, Maya membeberkan, kunci utama unruk menghilangkan stres saat wawancara kerja adalah dengan datang lebih awal saat janji temu. Dengan hadir lebih awal, para pelamar kerja dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik sebelum interview. 

"Menghilangkan nervous saat wawancara, yakni dengan datang lebih awal. Hal ini membuat kita secara psikologis lebih siap. Karena jika datang terlambat akan membuat kita merasa gugup dan dihantui rasa bersalah," katanya.

Menurut Maya, sisa waktu itu dapat membuat kita menguasai ruangan, kantor, dan diri sendiri. Untuk membantu menghilangkan rasa gugup, hendaknya didukung dengan postur tubuh saat duduk maupun gesture tubuh saat menjelaskan diri serta menjawab pertanyaan dari user.

"Pilih posisi duduk yang nyaman, yakni duduk tegak tidak menempel dengan sandaran. Jika memiliki kebiasaan menggunakan tangan untuk menjelaskan sesuatu sah saja tapi tidak perlu lebay," tandas lulusan London School of Public Relation (LSPR) itu.

Dia menjelaskan, rasa gugup yang menghantui akan berdampak pada cara kita menjawab pertanyaan, baik intonasi maupun kecepatan dan kejelasan dalam berbicara. Namun, lanjutnya, intonasi maupun speed dalam berbicara tidak menjadi nilai tambah bagi pewawancara tapi berhubungan dengan kenyamanan mereka.

"Seharusnya pertanyaan dari user bisa panjang tapi karena cara menjawab gugup dan terlalu cepat, pertanyaan pun terpaksa dicut oleh user. Maka, ketika wawancara pastikan kita menggunakan intonasi dan speed bicara yang tenang. Kemampuan ini bisa dilatih di depan kaca atau di hadapan teman," paparnya.

Maya menambahkan, ketika rasa gugup menyerang, jangan biarkan itu menutupi antusiasme kita terhadap pekerjaan tersebut. "Antusiasme bisa diperlihatkan lewat senyum dan mata yang berbinar. User bisa melihat mana yang benar-benar ingin bekerja karena passion dan mana yang bekerja hanya sebatas kewajiban setelah lulus kuliah," imbuh Maya.
(rfa) sumber: okezone.com